MAKALAH PERDAGANGAN INTERNASIONAL DAN PERTUMBUHAN EKONOMI

PERDAGANGAN INTERNASIONAL DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
MAKALAH
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Internasional
Dosen Pengampu : Nur Khasanah. S.E. M.Si.











Oleh Kelompok 4:
ü  Ahmad Sigit Purwanto          (155502000) V KB
ü  Eva Fitriana Nur Utami        (155502052) V KB



MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PUTRA BANGSA
2017/2018


Assalamu’alaikumWrWb
Alhamdulillah, puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmatnya, penulisan makalah tugas Kominikasi Bisnis yang berjudul “Perdagangan Internasional Dan Pertumbuhan Ekonomi”  dapat terselesaikan dengan baik. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas Ekonomi Internasional oleh dosen pengampu matakuliah Ekonomi Internasional, Nur Khasanah, S.E., M.Si.
Makalah ini di tulis dari hasil penyusunan data-data yang diperoleh dari buku-buku, artikel-artikel, serta informasi media sosial yang berhubungan dengan tema di atas, tak lupa juga kami ucapkan terimakasih kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah bekerjasama sehingga dapat diselesaikannya makalah ini. Saya mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan penyempurnaan makalah ini, dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan dan bermanfaat bagi semua pembaca amin.

Wassalamu’alaikumWrWb



Kebumen, 18 Oktober 2017                                   


Tim Penulis




                                                                                                                    Halaman



Perdagangan Internasional biasa disebut dengan perdagangan antarnegara, yaitu suatu kegiatan pertukaran (transaksi) barang dan jasa antara dua negara atau lebih.  Sama seperti halnya manusia yang membutuhkan manusia lainnya dalam hubungan bermasyarakat, suatu negara juga membutuhkan negara lain dalam hubungan masyarakat internasional.  Sebenarnya yang melakukan hubungan bukanlah ‘negara’ yang bersangkutan melainkan ‘penduduk’ di suatu negara dengan ‘penduduk’ negara lain.  Dalam hal ini, penduduk dapat diartikan suatu perusahaan atau lembaga pemerintah di suatu negara yang melakukan perdagangan internasional.
Kegiatan utama perdagangan internasional adalah ekspor dan impor.  Ekspor adalah kegiatan perdagangan suatu perusahaan untuk mengeluarkan barang dari wilayah pabean suatu negara dan memperdagangkannya di wilayah pabean negara lain.  Definisi ekspor yang lain adalah arus barang dan jasa dari dalam negeri ke luar negeri.  Di sisi lain, impor adalah kegiatan perdagangan suatu perusahaan untuk memasukkan barang dari luar negeri untuk diperdagangkan atau diperjualbelikan di dalam negeri.  Definisi impor yang lain adalah arus barang dan jasa dari luar negeri ke dalam negeri.
Negara yang menjual barang dan jasa ke negara lain disebut negara pengekspor.  Negara yang membeli atau mendatangkan barang dan jasa dari luar negeri ke dalam negeri disebut negara pengimpor.  Dalam keseharian kegiatan ekspor-impor tidak hanya dilakukan oleh negara, tetapi juga oleh perusahaan-perusahaan.  Perusahaan yang khusus melakukan aktivitas menjual barang-barang dan jasa ke luar negeri disebut eksportir.  Sedangkan, perusahaan yang khusus mendatangkan barang dari luar negeri ke dalam negeri disebut importir.
Pertukaran atau yang lebih sering disebut dengan perdagangan merupakan suatu proses tukar menukar yang dilakukan secara sukarela.  Masing-masing pihak sama-sama ingin melakukan perdagangan dan ada kesepakatan baik mengenai harga maupun jumlah barang dan jasa yang diperdagangkan.
Suatu negara melakukan perdagangan dengan negara lain dikarenakan dapat memberikan keuntungan atau disebut juga manfaat perdagangan.  Perdagangan internasional baru akan terjadi jika masing-masing pihak yang akan melakukan perdagangan mendapatkan manfaat dari perdagangan tersebut
Salah satu hal yang dapat dijadikan motor penggerak bagi pertumbuhan ekonomi  adalah perdagangan internasional. (Salvatore (2004)  menyatakan bahwa perdagangan dapat menjadi mesin bagi pertumbuhan ( trade as engine of growth). Jika aktifitas perdagangan internasional adalah ekspor dan impor, maka salah satu dari komponen tersebut atau kedua-duanya dapat menjadi motor penggerak bagi pertumbuhan

1.           Apakah definisi perdagangan internasional dan pertumbuhan ekonomi?
2.           Apa saja model perdagangan internasional?
3.           Apakah sistem perekonomian?
4.           Apa saja faktor pendorong perdagangan internasional?
5.           Apa saja manfaat perdagangan internasional ?
6.           Apa saja hambatan perdagangan internasional?
7.           Apakah keterkaitan perdagangan internasional dan pertumbuhan ekonomi?
8.           Apakah peranan perdagangan internasional dalam pertumbuhan ekonomi?
9.            Apakah peranan perdagangan internasional dalam perekonomian indonesia?






1.             Mengetahui definisi perdagangan internasional dan pertumbuhan ekonomi.
2.             Mengetahui model perdagangan internasional.
3.             Mengetahui sistem perekonomian.
4.             Mengetahui faktor pendorong perdagangan internasional.
5.             Mengetahui manfaat perdagangan internasional.
6.             Mengetahui hambatan perdagangan internasional.
7.             Mengetahui keterkaitan perdagangan internasional dan pertumbuhan ekonomi.
8.             Mengetahui peranan perdagangan internasional dalam pertumbuhan ekonomi.
9.             Mengetahui peranan perdagangan internasional dalam perekonomian Indonesia.




Perdagangan internasional adalah kegiatan tukar menukar barang atau jasa yang dilakukan antara individu dengan individu, individu dengan pemerintah, atau pemerintah dengan pemerintah dari suatu negara yang lain dipasar dunia atau global dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhandan mencari keuntungan. 
 Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.
Jadi dengan kata lain apabila perdagangan internasional lancar (ekspor-Impor) maka akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi, dimana (Salvatore (2004)  menyatakan bahwa perdagangan dapat menjadi mesin bagi pertumbuhan ( trade as engine of growth). Jika aktifitas perdagangan internasional adalah ekspor dan impor, maka salah satu dari komponen tersebut atau kedua-duanya dapat menjadi motor penggerak bagi pertumbuhan. Dan Tambunan (2005) menyatakan pada awal tahun 1980-an Indonesia menetapkan kebijakan yang berupa export promotion. Dengan demikian, kebijakan tersebut menjadikan ekspor sebagai motor penggerak bagi pertumbuhan. serta Wijono (2005)  menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator kemajuan Pembangunan.

2.             MODEL PERDAGANGAN INTERNASIONAL
a)        Model Adam Smith
Model Adam Smith ini memfokuskan pada keuntungan mutlak yang menyatakan bahwa suatu negara akan memperoleh keuntungan mutlak dikarenakan negara tersebut mampu memproduksi barang dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan negara lain. Menurut teori ini jika harga barang dengan jenis sama tidak memiliki perbedaan di berbagai negara maka tidak ada alasan untuk melakukan perdagangan internasional.
b)        Model Ricardian
Model Ricardian memfokuskan pada kelebihan komparatif dan mungkin merupakan konsep paling penting dalam teori pedagangan internasional. Dalam Sebuah model Ricardian, negara mengkhususkan dalam memproduksi apa yang mereka paling baik produksi. Tidak seperti model lainnya, rangka kerja model ini memprediksi di mana negara-negara akan menjadi spesialis secara penuh dibandingkan memproduksi bermacam barang komoditas. Juga, model Ricardian tidak secara langsung memasukan faktor pendukung, seperti jumlah relatif dari buruh dan modal dalam negara.
c)        Model Heckscher-Ohlin
Model Heckscgher-Ohlin dibuat sebagai alternatif dari model Ricardian dan dasar kelebihan komparatif. Mengesampingkan kompleksitasnya yang jauh lebih rumit model ini tidak membuktikan prediksi yang lebih akurat. Bagaimanapun, dari sebuah titik pandangan teoritis model tersebut tidak memberikan solusi yang elegan dengan memakai mekanisme harga neoklasikal kedalam teori perdagangan internasional.
Teori ini berpendapat bahwa pola dari perdagangan internasional ditentukan oleh perbedaan dalam faktor pendukung. Model ini memperkirakan kalau negara-negara akan mengekspor barang yang membuat penggunaan intensif dari faktor pemenuh kebutuhan dan akan mengimpor barang yang akan menggunakan faktor lokal yang langka secara intensif. Masalah empiris dengan model H-o, dikenal sebagai Pradoks Leotief, yang dibuka dalam uji empiris oleh Wassily Leontief yang menemukan bahwa Amerika Serikat lebih cenderung untuk mengekspor barang padat karya dibanding barang padat modal dan sebagainya.
d)        Faktor Spesifik
Dalam model ini, mobilitas buruh antara industri satu dan yang lain sangatlah mungkin ketika modal tidak bergerak antar industri pada satu masa pendek. Faktor spesifik merujuk ke pemberian yaitu dalam faktor spesifik jangka pendek dari produksi, seperti modal fisik, tidak secara mudah dipindahkan antar industri. Teori mensugestikan jika ada peningkatan dalam harga sebuah barang, pemilik dari faktor produksi spesifik ke barang tersebut akan untuk pada term sebenarnya. Sebagai tambahan, pemilik dari faktor produksi spesifik berlawanan (seperti buruh dan modal) cenderung memiliki agenda bertolak belakang ketika melobi untuk pengendalian atas imigrasi buruh. Hubungan sebaliknya, kedua pemilik keuntungan bagi pemodal dan buruh dalam kenyataan membentuk sebuah peningkatan dalam pemenuhan modal. Model ini ideal untuk industri tertentu. Model ini cocok untuk memahami distribusi pendapatan tetapi tidak untuk menentukan pola perdagangan.
e)        Model Gravitasi
Model gravitasi perdagangan menyajikan sebuah analisis yang lebih empiris dari pola perdagangan dibanding model yang lebih teoritis diatas. Model gravitasi, pada bentuk dasarnya, menerka perdagangan berdasarkan jarak antar negara dan interaksi antar negara dalam ukuran ekonominya. Model ini meniru hukum gravitasi Newton yang juga memperhitungkan jarak dan ukuran fisik di antara dua benda. Model ini telah terbukti menjadi kuat secara empiris oleh analisis ekonometri. Faktor lain seperti tingkat pendapatan, hubungan diplomatik, dan kebijakan perdagangan juga dimasukkan dalam versi lebih besar dari model ini.

3.              SISTEM PEREKONOMIAN
Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di antara dua sistem ekstrem tersebut.
Selain faktor produksi, sistem ekonomi juga dapat dibedakan dari cara sistem tersebut mengatur produksi dan alokasi. Sebuah perekonomian terencana (planned economies) memberikan hak kepada pemerintah untuk mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi hasil produksi. Sementara pada perekonomian pasar (market economic), pasar lah yang mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi barang dan jasa melalui penawaran dan permintaan
Ada beberapa macam sisitem perekonomian yaitu:
a)        Perekonomian terencana
Ada dua bentuk utama perekonomian terencana, yaitu komunisme dan sosialisme. Sebagai wujud pemikiran Karl Marx, komunisme adalah sistem yang mengharuskan pemerintah memiliki dan menggunakan seluruh faktor produksi. Namun, lanjutnya, kepemilikan pemerintah atas faktor-faktor produksi tersebut hanyalah sementara; Ketika perekonomian masyarakat dianggap telah matang, pemerintah harus memberikan hak atas faktor-faktor produksi itu kepada para buruh. Uni Soviet dan banyak negara Eropa Timur lainnya menggunakan sistem ekonomi ini hingga akhir abad ke-20. Namun saat ini, hanya KubaKorea UtaraVietnam, dan RRC yang menggunakan sistem ini. Negara-negara itu pun tidak sepenuhnya mengatur faktor produksi. China, misalnya, mulai melonggarkan peraturan dan memperbolehkan perusahaan swasta mengontrol faktor produksinya sendiri.
b)        Perekonomian pasar
Perekonomian pasar bergantung pada kapitalisme dan liberalisme untuk menciptakan sebuah lingkungan di mana produsen dan konsumen bebas menjual dan membeli barang yang mereka inginkan (dalam batas-batas tertentu). Sebagai akibatnya, barang yang diproduksi dan harga yang berlaku ditentukan oleh mekanisme penawaran-permintaan.
c)        Perekonomian pasar campuran
Perekonomian pasar campuran atau mixed market economies adalah gabungan antara sistem perekonomian pasar dan terencana. Menurut Griffin, tidak ada satu negara pun di dunia ini yang benar-benar melaksanakan perekonomian pasar atau pun terencana, bahkan negara seperti Amerika Serikat. Meskipun dikenal sangat bebas, pemerintah Amerika Serikat tetap mengeluarkan beberapa peraturan yang membatasi kegiatan ekonomi. Misalnya larangan untuk menjual barang-barang tertentu untuk anak di bawah umur, pengontrolan iklan (advertising), dan lain-lain. Begitu pula dengan negara-negara perekonomian terencana. Saat ini, banyak negara-negara Blok Timur yang telah melakukan privatisasi—pengubahan status perusahaaan pemerintah menjadi perusahaan swasta.

Faktor – faktor yang mendorong perdagangan internasional sebagai berikut :
a)      Perbedaan sumber daya alam 
Sumber  daya  alam  yang  dimiliki  setiap  negara  berbeda. Untuk mendapatkan Sumber daya alam yang dibutuhkan dan tidak dimiliki suatu negara, diperlukan pertukaran antar negara yang menyebabkan terjadinya perdagangan internasional.
b)      Selera 
Penduduk suatu negara lebih menyukai produk negara lain, sehingga harus mengimpor produk itu.  
c)      Penghematan biaya produksi (Efisiensi) 
Perdagangan internasional memungkinkan suatu negara dapat memasarkan hasil produksinya pada banyak negara. Negara tersebut berproduksi dalam jumlah besar sehingga dapat menurunkan biaya produksi.
d)      Perbedaan teknologi 
Negara  yang  menggunakan  teknologi  maju  dapat  menjual  barang  dengan harga  murah  pada negara yang teknologinya sederhana. 
e)      Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri. 
f)       Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara. 
Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk menjual produk tersebut. 


g)      Keinginan membuka kerjasama, hubungan politik dan dukungan dari negara lain. 
Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat hidup sendiri. 

5.              MANFAAT PERDAGANGAN INTERNASIONAL 
a)        Sumber Devisa 
Jika    kita    mengekspor         suatu      komoditi,       kita    mendapat mata uang asing seperti dolar, yen atau mata uang yang lainnya. Mata uang asing ini disebut devisa. Devisa dapat digunakan untuk, misalnya, mengimpor barang modal dan konsumsi. 
b)        Perluasan Kesempatan Kerja 
Perdagangan  internasional,  terutama  kegiatan  ekspor,  memberi  kesempatan untuk  memperluas kesempatan kerja karena untuk menghasilkan barang yang diekspor, dibutuhkan tenaga kerja. 
c)        Stabilisasi Harga 
Jika  harga  suatu  jenis  barang  dalam  negeri  mahal  atau  jumlahnya  kurang dan  tidak  memenuhi  permintaan pasar, maka barang tersebut harus diimpor. Dengan adanya impor, harga barang jenis   tersebut akan stabil dan permintaan pun d apat terpenuhi. 
d)        Peningkatan Kualitas Konsumsi 
Melalui  perdagangan  internasional,  penduduk dapat memebeli barang-barang yang belum dapat dihasilkan di dalam negeri atau mutunya belum sebaik produk luar negeri. Perdagangan  internasional dapat memacu industry dalam negeri untuk meningkatankan kualitas produk yang dihasilkan agar dapat bersaing di pasar internasional.  
e)        Percepatan Alih Teknologi 
Untuk menggunakan barang-barang yang diimpor dari luar negeri, dibutuhkan pengetahuan atau  keterampilan tertentu sehingga perlu pelatihan atau bimbingan. Hal seperti itu akan mempercepat  alih teknologi. Alih teknologi memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang  lebih modern. 
f)         Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri. 
Banyak  faktor  yang  mempengaruhi  perbedaan  hasil  produksi  di  setiap negara,  misalnya  : kondisi geografis, iklim, tingkat penguasaan IPTEK. Dengan adanya perdaganga internasional, setiap negara mampu memenuhi kebutuhan yang tidak diproduksi sendiri.  
g)        Memperoleh keuntungan dari spesialisasi. 
Sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat memproduksi suatu barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksi negara lain, tapi ada kalanya lebih baik apabila negara tersebut mengimpor barang dari luar negeri. Dengan mengadakan spesialisasi dan perdagangan, setiap negara dapat memperoleh keuntungan sebagai berikut :
i.          Faktor-faktor produksi yang dimiliki setiap negara dapat digunakan dengan lebih efisien. 
ii.        Setiap negara dapat lebih menikmati lebih banyak barang dari yang dapat diproduksi di dalam  negeri. 
h)        Memperluas pasar dan menambah keuntungan. 
Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat menjalankan mesin-mesinnya tanpa   takut kelebihan produksi karena dapat menjual ke luar negeri. 

Berikut ini beberapa hambatan yang sering muncul dalam perdagangan internasional.
a)        Perbedaan Mata Uang Antarnegara
Mata uang yang berlaku di setiap negara berbeda – beda. Negara yang melakukan kegiatan ekspor, biasanya meminta kepada negara pengimpor untuk membayar dengan menggunakan mata uang negara pengekspor. Pembayarannya tentunya akan berkaitan dengan nilai uang itu sendiri. Padahal nilai uang setiap negara berbeda-beda. Apabila nilai mata uang negara pengekspor lebih tinggi daripada nilai mata uang negara pengimpor, maka dapat menambah pengeluaran bagi negara pengimpor. Dengan demikian, agar kedua negara diuntungkan dan lebih mudah proses perdagangannya perlu adanya penetapan mata uang sebagai standar internasional.
b)        Kualitas Sumber Daya yang Rendah
Rendahnya kualitas tenaga kerja dapat menghambat perdagangan internasional karena jika sumber daya manusianya rendah, maka kualitas dari hasil produksi(produk) akan rendah pula. Suatu negara yang memiliki kualitas produk rendah akan sulit bersaing dengan barang – barang yang dihasilkan oleh negara lain yang kualitasnya lebih baik. Hal ini tentunya menjadi penghambat bagi negara yang bersangkutan untuk melakukan perdagangan internasional.
c)         Pembayaran Antarnegara Sulit dan Risikonya Besar
Pada saat melakukan kegiatan perdagangan internasional, negara pengimpor akan mengalami kesulitan dalam hal pembayaran. Apabila pembayarnya dilakukan secara tunai maka negara pengimpor akan mengalami kesulitan dan resiko yang tinggi, seperti perampokan. Oleh karena itu, negara pengekspor tidak mau menerima pembayaran secara tunai tetapi melalui kliring internasional atau telegraphic transfer atau menggunakan L/C.
d)        Adanya Kebijaksanaan Impor dari Suatu Negara
Setiap negara tentunya akan selalu melindungi hasil produksinya sendiri. Mereka tidak ingin hasil produksinya tersaingi oleh hasil peoduksi dari luar negeri. Oleh karena itu, setiap negara akan memberlakukan kebijakan untuk melindungi barang-barang dalam negeri. Salah satunya dengan menetapkan tarif impor. Apabila tarif impor tinggi maka produk impor tersebut akan menjadi lebih mahal daripada peoduk dalam negeri sehingga mengakibatkan masyarakat menjadi kurang tertarik untuk membeli produk impor. Hal itu akan menjadi penghambat bagi negara lain untuk melakukan perdagangan.
e)         Terjadinya Perang
Terjadinya perang dapat menyebabkan hubungan antarnegara terputus. Selain itu, kondisi perekonomian negara yang sedang berperang tersebut juga akan mengalami kelesuan. Hal ini dapat menyebabkan perdagangan antarnegara akan terhambat.
f)         Adanya Organisasi – Organisasi Ekonomi Regional
Biasanya dalam satu wilayah regional terdapat organisasi – organisasi ekonomi. Tujuan organisasi – organisasi tersebut adalah untuk memajukan perekonomian negara – negara anggotanya. Kebijakan serta peraturan yang dikeluarkannya pun hanya untuk kepentingan negara – negara anggota saja. Sebuah organisasi ekonomi regional akan mengeluarkan peraturan ekspor dan impor yang khusus untuk negara anggotanya. Akibatnya apabila ada negara di luar anggota organisasi tersebut melakukan perdagangan dengan negara anggota akan mengalami kesulitan.

Perdagangan internasional dan pertumbuhan ekonomi adalah dua konsep yang pergi bersama-sama, karena perdagangan internasional berkontribusi pada pertumbuhan negara, perekonomian dalam beberapa cara. Beberapa cara ini mencakup dampak impor dan ekspor, produktivitas spesialisasi, peningkatan dan peningkatan infrastruktur. Ekspor barang ke negara lain dapat berkontribusi pada pertumbuhan negara pengekspor dengan meningkatkan pendapatan negara itu.
Perekonomian nasional dari beberapa negara bahkan bergantung pada dan ditopang oleh ekspor mereka. Misalnya, beberapa negara penghasil minyak tergantung pada pendapatan dari ekspor minyak mentah dan turunannya untuk mempertahankan negara mereka. Beberapa negara sebenarnya merencanakan anggaran nasional mereka berdasarkan proyeksi atau perhitungan pendapatan yang diharapkan dari ekspor minyak. Selain minyak mentah, negara-negara lain juga sebagian mendasarkan anggaran nasional mereka pada pendapatan dari barang-barang seperti produk pertanian, batu mulia, dan bahkan teknologi. Ini merupakan salah satu cara di mana perdagangan internasional dan pertumbuhan ekonomi yang terkait. 
Selain komoditas, perdagangan internasional dalam kerja juga merupakan cabang dari globalisasi. Imigran mengambil banyak dibutuhkan keterampilan untuk negara-negara di mana keterampilan yang diperlukan. Kebanyakan imigran dari kurang-negara maju mengirim uang ke kerabat di negara asal mereka, memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi dari negara-negara tersebut. Mereka juga membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara-negara di mana mereka tinggal dengan berkontribusi terhadap produktivitas. Misalnya, pekerja migran sering bekerja di peternakan di mana mereka menyediakan tenaga kerja untuk membantu mempersiapkan makanan untuk dijual secara lokal dan internasional. Imigran lebih terampil seperti insinyur, dokter dan perawat memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi negara yang mereka pilih.
Faktor lain membangun hubungan antara perdagangan internasional dan pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan produktivitas. Ketika ada permintaan yang tinggi untuk produk, negara-negara yang menghasilkan produk tersebut secara otomatis akan meningkatkan produksi dalam rangka untuk bertemu dengan permintaan produk. Peningkatan ini diterjemahkan menjadi lebih banyak pendapatan dan peningkatan perekonomian negara.
Sebuah budaya dinamis dari perdagangan internasional juga memberikan kontribusi terhadap pembangunan kerangka infrastruktur dalam rangka mempertahankan perdagangan. Misalnya, permintaan kacang tanah dari suatu negara dapat menyebabkan pembangunan jalan dan sistem transportasi ditingkatkan untuk mendukung produksi. Jika kacang tanah yang dibudidayakan di peternakan yang terletak di desa-desa yang sebelumnya memiliki jaringan jalan yang buruk, pemerintah atau kepentingan perusahaan lainnya mungkin membangun jalan yang lebih baik.

Menurut ahli ekonomi Klasik maupun neo-Klasik perdagangan internasional dapat mendorong pertumbuhan ekonomi suatu negara. Perdagangan internasional merupakan “motor pertumbuhan (engine of growth)”. Pendapat klasik ini dapat ditelusuri mulai dari David Hume, Ricardo, Marshall, Edgeworth sampai Harberler.
Ricardo, salah satu penulis klasik mengembangkan teori comparative advantage. Inti dari teorinya adalah setiap negara akan mengekspor barang yang memiliki comparative advantage, yakni barang yang dapat dihasilkan dengan menggunakan faktor produksi yang dimiliki oleh negara tersebut dalam jumlah besar dan mengimpor barang yang comparative advantage-nya kecil. Kedua negar akan memperoleh keuntungan dari perdagangan tersebut. Kenaikan perdagangan akan memperbesar potensi pertumbuhan ekonomi.
Beberapa kritik terhadap pandangan klasik ini, antara lain: pertama, teori klasik masih bersifat statis sehingga tidak dapat menjelaskn proses pertumbuhan yang pada dasarnya bersifat dinamis. Kedua, perdagangan internasional justru menyebabkan ketidakmerataan antarnegara miskin dengan negara maju, sehingga menimbulkan ketidakseimbangan internasional. Ketiga, perdagangan internasional menyebabkan nilai tukar (term of trade) negara berkembang mengalami penurunan. Hal ini disebabkan ekspornya masih terbatas pada barang barang primer, sedangkan barang impornya berupa barang manufaktur.
Meskipun banyak kritik yang dilontarkan, namun kenyataannya perdagangan internasional tetap memiliki peranan yang cukup besar dalam pertumbuhan ekonomi. Efek pertumbuhan faktor produksi (kasus negara kecil). Pertumbuhan faktor produksi, tercermin pada pergeseran keluar kurva kemungkinan produksi (production possibility curve) yang diikuti pula pergeseran ke atas garis harga. Pergeseran ini akan mengakibatkan negara tersebut mencapai kurva indifferen yang lebih tinggi. Pertumbuhan ekonomi cenderung meningkatkan kesejahteraan negara kecil tersebut.

a)        Efek Pertumbuhan Faktor Produksi ( Kasus Negara Kecil)
Pertumbuhan faktor produksi, tercermin pada pergeseran keluar kurva kemungkinan produksi (production possibilities curve) yang dikuti pula pergeseran ke atas garis harga. Pergeseran ini akan mengakibatkan negara tersebut mencapai kurva indifferen yang lebih tinggi. Pertumbuhan ekonomi cenderung meningkatkan kesejahteraan negara kecil.

i.          Efek terhadap Konsumsi
Sebelum terjadi pertumbuhan ekonomi, harga dunia adalah Y0X0 dan negara mencapai tingkat konsumsi yang ditunjukkan pada titik C. Titik tersebut merupakan titik singgung kurva indifferen dan kurva kemungkinan produksi. Garis 0S menggambarkan rasio barang X dan Y yang dikonsumsi.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2WVrKP6vPZpWj4RmPsgx2VEgu9tT5IP0jePd8hlsfBJA4-1IgzQjYIKwdbParkYaCmT4z4HMOb0m91sADGPzln9sSdIFqNqo-kK6VZx2n-94XeHul4cRg3XIPVv_gVjHjlj2A_YYBKUo/s320/pict+1.jpg
Pertumbuhan ekonomi dapat menggeser kurva kemungkinan produksi sehingga negara A tersebut dapat berdagang pada harga Y1X1. Kombinasi barang Y dan X yang dikonsumsi tergantung pada kurva indifferen yang dapat menyinggung kurva kemungkinan produksi sepanjang garis Y1X1. Secara skematis kemungkinan titik singgung pada garis Y1X1.
Sepanjang garis KL, konsumsi barang X (barang impor) naik secara absolut, tetapi proporsi barang X terhadap barang Y relatif menurun dengan kenaikan pendapatan. Dengan demikian, pertumbuhan menyebabkan rasio barang X terhadap barang Y menurun (anti trade bias). Pada titik L rasio barang X terhadap barang Y tetap (netral) dan sebaliknya pada garis LM, rasio X/Y menaik (protrade bias).
ii.        Efek terhadap Produksi
Jumlah serta proporsi faktor produksi (modal dan tenaga kerja) yang dimiliki suatu negara menentukan kapasitas produksi negara tersebut yang tercermin pada kurva kemungkinan produksi. Ada tiga bentuk pertumbuhan faktor produksi, yakni pertumbuhan hanya pada satu faktor produksi saja, pertumbuhan kedua faktor secara proporsional dan pertumbuhan secara proporsional sama dengan yang telah digunakan pada industri tertentu.
a.              Pertumbuhan hanya pada satu faktor produksi.
Pada gambar 10.2a ditunjukan pergeseran secara horisontal gambar Edgeworth Box dari XL0 ke XL1 sebagai akibat adanya kenaikan jumlah tenaga kerja. Karena intensitas penggunaan faktor produksi tidak berubah, maka garis dari titik X (garis ray) yakni XB merupakan kepanjangan garis XA dan Y0A bergeser paralel menjadi Y1B, tetapi lebih pendek dari garis XA dan XB.
Pada gambar 10.2b perubahan diatas ditunjukan dengan penurunan secara absolut produksi barang Y meskipun Negara itu mengalami pertumbuhan faktor produksi. Kenyataan ini timbul sebagai konsekuensi adanya anggapan fungsi produksi yang linear homogeneous dan deminishing return faktor produksi tenaga kerja. Akibatnya, ratio L0L1/XL0 lebih besar daripada X0X1/OX1. Barang Y (yang sifatnya padat modal) maksimum yang dapat dihasilkan secara relatif lebih kecil daripada barang X. Hal ini disebabkan berlakunya hukum diminishing return untuk tenaga kerja lebih besar daripada barang Y. Dalam gambar kurva 10.2.d kurva kemungkinan produksi bergeser lebih besar pada bagian sumbu X.
Dalam keseimbangan harga dan intensitas penggunaan faktor produksi sama di berbagai negara yang memiliki faktor produksi yang sama. Pada keseimbangan yang baru dengan membandingkan garis XA dan XB dengan Y0A dan Y1B. Output X naik, yang ditunjukkan dengan XB>XA, sedangkan output Y turun.
Analisis demikian itulah yang kemudian dikenal dengan nama teori Rybczynski,yang mengatakan bahwa pertumbuhan dalam salah satu faktor produksi akan selalu mengakibatkan penurunan produksi barnag yang menggunakan faktor produksi yang tidak bertambah. Dengan demikian teori ini adalah penjelasan lebih lanjut teori Hecksher-Ohlin apabila ada penambahan salah satu faktor produksi.

b.             Pertumbuhan kedua faktor produksi secara proporsionil.
Gambar 10.3 menunjukan efek pertumbuhan kedua faktor produksi secara proporsionil.

Edgeworth Box bergeser proporsionil dengan perubahan kedua faktor produksi, yakni dari XK0 menjadi XK1 dan XL0 menjadi XL1, dimana K1K0/K0X = L0L1/XL0. Tanpa adanya perubahan harga barang dan intensitas penggunaan faktor , maka XY0 dan XY1 terletak pada satu garis dan Y0A dan Y1B sejajar. Dengan anggapan adanya constant return to scale, maka output akan naikproporsionil dengan kenaikan faktor produksi.
c.         Pertumbuhan kedua faktor produksi proporsionil dengan yang digunakan pada industri barang Y.
Kondisi ini digambarkan dengan menggeser sumbu Y0 ke atas pada garis yang sama. Dari ulasan ulasan diatas nampak adanya efek pertumbuhan pada produksi, konsumsi dan perdagangan internasional. Pertumbuhan salah satu faktor produksi akan mengakibatkan produksi barang yang tidak banyak menggunakn faktor produksi tersebut.

b)        Kasus Pertumbuhan Negara Besar
Salah satu anggapan analisa efek pertumbuhan terhadap perdagangan internasional di atas adalah negara A (negara kecil) di mana pertumbuhan yang dialaminya tidak mengalami pengaruh terhadap harga pasaran dunia.
Keadaan mula mula negara A dan B digambarkan dengan offer curve yang bergaris tebal dengan harga relatif OT. Pertumbuhan terjadi di negara A sedangkan negara B tetap. Tergantung pada jenis fungsi produksi barang X dan Y serta perbandingan relatif penggunaan faktor produksi modal dan trenaga kerja satu set kurva indiferen di negara A dapat menghasilkan kurva indiferen yang baru, dapat terletak di dalam ataupun di luar yang lama seperti A” atau A’. Pada kondisi pertama (offer curve A” bagi negara A) dengan offer curve negara B tetap, maka dasar tukar (term of trade) negara A lebih baik, dan dalam keadaan keseimbangan negara A apat memperoleh barang impor X lebih baanyak untuk sejumlah tertentu barang ekspor Y. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pertumbuhan ekonomi satu negara besar dapat menaikkan atau menurunkan kesejahteraan negara tersebut.
Pertumbuhan negara besar A yang justru malah menurunkan kesejahteraan negara tersebut merupakan suatu hipotesis yang dikemukakan oleh Jagdish Bhagawati dengan nama Immiserizing Growth. Secara grafik hipotesis tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
Keadaan keseimbangan mula mula negar A terletak pada titik produksi P1 pada kurva kemungkinan produksi X1Y1, dan titikkonsumsi C1 diman kurva indiferen menyinggung garis harga W1W1’. Pertumbuhan ditunjukan dengan bergesernya kurva kemungkinan produksi dari X1Y1 menjadi X2Y2.
Penurunan kesejahteraan terjadi apabila harga relatif barang ekspor Y dari negara A menurun. Hal ini ditunjukan dengan garis harga W3W3’ ( yang lebih tegak). Pada harga ini titik produksi pada P3 dan titik konsumsi pada C3. Kesejahteraan negara A menurun dengan adanya pertumbuhan. Dengan demikian efek pertumbuhan terhadap kesejahteraan sangat tergantung pada harga produk.

Hubungan perdagangan yang dibina antara satu negara dan negara lainnya akan menimbulkan manfaat secara ekonomi maupun nonekonomi, baik yang berdampak positif maupun negatif bagi suatu negara.
a)        Pengaruh Ekonomis
i.               Pengaruh Ekonomis pada Kegiatan Konsumsi
Pengaruh ekonomis perdagangan internasional pada kegiatan konsumsi, antara lain berupa semakin banyaknya jumlah serta pilihan barang yang dapat dikonsumsi.  Dengan adanya perdagangan internasional, barang yang tersedia dipasar bukan hanya berasal dari dalam negeri tetapi juga dari luar negeri.  Kita jadi memiliki lebih banyak pilihan barang yang akan kita konsumsi.  Meskipun uang yang kita miliki sama, namun pilihan barang yang dapat kita beli dengan uang tersebut akan tersedia lebih banyak.
ii.             Pengaruh Ekonomis pada Kegiatan Produksi
Perdagangan internasional memberikan pengaruh yang besar pada kegiatan produksi.  Sebelumnya sudah dibahas bahwa perdagangan internasional akan mendorong setiap negara melakukan spesialisasi sesuai dengan keunggulan yang dimilikinya.  Spesialisasi yang didasarkan pada keunggulan, akan membuat suatu negara berusaha memproduksi dalam kualitas yang lebih baik serta jumlah yang lebih banyak.  Spesialisasi juga akan mendorong peningkatan produktivitas atau keahlian pekerja.  Semakin spesialis produksi suatu negara maka semakin tinggi kualitas dan produktivitasnya.

b)        Pengaruh Nonekonomis
Selain pengaruh langsung yang bersifat ekonomis, perdagangan internasional juga membawa pengaruh yang tidak langsung dan bersifat nonekonomis.  Pengaruh nonekonomis perdagangan internasional meliputi aspek budaya, aspek pendidikan, aspek politik, dan aspek militer.
Perdagangan internasional dapat membuka hubungan budaya antarnegara yang melakukan perdagangan, misalnya dengan mengadakan pertukaran seni budaya antarnegara.
Dalam aspek pendidikan, perdagangan internasional dapat meningkatkan hubungan kedua negara dengan cara mengadakan pertukaran pelajar antarnegara, memberikan beasiswa untuk belajar di suatu negara, atau memberikan bantuan untuk membangun sekolah-sekolah di negara yang kurang mampu.
Aspek politik dari perdagangan internasional adalah meningkatnya jalinan kerja sama antarnegara yang berdagang.
Perdagangan internasional dapat menjadi pintu pembuka untuk kerja sama antarnegara dalam bidang militer, misalnya untuk mengawasi penyelundupan barang-barang terlarang dan pembajakan yang dapat merugikan kedua belah pihak.




Perdagangan internasional adalah kegiatan tukar menukar barang atau jasa yang dilakukan antara individu dengan individu, individu dengan pemerintah, atau pemerintah dengan pemerintah dari suatu negara yang lain dipasar dunia atau global dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dan mencari keuntungan. Sedangkan Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu.
(Salvatore (2004)  menyatakan bahwa perdagangan dapat menjadi mesin bagi pertumbuhan ( trade as engine of growth). Jika aktifitas perdagangan internasional adalah ekspor dan impor, maka salah satu dari komponen tersebut atau kedua-duanya dapat menjadi motor penggerak bagi pertumbuhan. Perdagangan internasional dan pertumbuhan ekonomi adalah dua konsep yang pergi bersama-sama, karena perdagangan internasional berkontribusi pada pertumbuhan negara, perekonomian dalam beberapa cara. Beberapa cara ini mencakup dampak impor dan ekspor, produktivitas spesialisasi, peningkatan dan peningkatan infrastruktur.



DR. Boediono. 1981. Ekonomi Internasional. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta
Stdln. 2010. Perdagangan Internasional. Diakses dari http://stdln.blogspot.co.id/2010/07/perdagangan-internasional-dan_29.html pada 19 Oktober 2017 pukul 13.30 WIB
Bening, Alliya. 2016. Perdagangan Internasinal dalam Perekonomian Indonesia. Diakses dari https://alliyabenings.wordpress.com/2016/06/19/peran-perdagangan-internasional-dalam-perekonomian-indonesia/ pada 19 Oktober 2017 pukul 13.30 WIB.
Nopirin, Ph.D. 2016. Ekonomi Internasional. Edisi Ketiga. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta


Komentar

  1. LEGENDAQQ.NET
    Kami Hadirkan Permainan Baru 100% FAIR PLAY Dari Legendaqq.Net. :) 1 ID Untuk 8 Games :
    - Domino99
    - BandarQ
    - Poker
    - AduQ
    - Capsa Susun
    - Bandar Poker
    - Sakong Online
    - Bandar 66

    Nikmati Bonus-Bonus Menarik Yang Bisa Anda Dapatkan Di Situs Kami LegendaQQ.Net. info Situs Resmi, Aman Dan Terpercaya ^^ Keunggulan LegendaQQ.Net :
    - Tingkat Persentase Kemenangan Yang Besar
    - Kartu Anda Akan Lebih Bagus
    - Bonus TurnOver Atau Cashback Di Bagikan Setiap 5 Hari
    - Bonus Referral Dan Extra Refferal Seumur Hidup
    - Minimal Deposit & Withdraw Hanya 20.000,-
    - Tidak Ada Batas Untuk Melakukan Withdraw/Penarikan Dana
    - Pelayanan Yang Ramah Dan Memuaskan
    - Dengan Server Poker-V Yang Besar Beserta Ribuan pemain Di Seluruh Indonesia,
    - LegendaQQ.Net Pasti Selalu Ramai Selama 24 Jam Setiap Harinya.
    - Permainan Menyenangkan Dengan Dilayani Oleh CS cantik, Sopan, Dan Ramah.

    Fasilitas BANK yang di sediakan :
    - BCA
    - Mandiri
    - BNI
    - BRI
    - Danamon

    Tunggu Apa Lagi Guyss..
    Let's Join With Us At LegendaQQ.Net ^^
    Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami :
    - BBM : 2AE190C9
    - Facebook : LegendaqqPoker

    Link Alternatif :
    - www.legendaqq(dot)net
    - www.legendapelangi(dot)com
    NB : untuk login android / iphone tidak menggunakan www dan spasi ya boss ^_^

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH PERENCANAAN PESAN – PESAN BISNIS

MAKALAH ORGANISASI KEGIATAN KEHUMASAN

Makalah Kebijakan Ekonomi dan Perdagangan Internasional